Sabtu, 06 Februari 2010

Islam di Iran


Iran

Dahulu Iran lebih dikenal dengan sebutan Negara Persia (Ar.= Bilaad Faariis). Sejak tahun 1935 pada masa kekuasaan Raja Reza Khan (pendiri Dinasti Pahlevi dan ayah Syah Muhammad Reza Pahlevi yang ditumbangkan oleh Ayatullah Khomeini pada tahun 1979) sebutan Persia diganti dengan Iran (Persia = orang-orang Arya atau keturunan bangsa Arya). Suatu nama yang pernah dipakai oleh nenek moyang bangsa Iran bagi Dataran Tinggi Iran yang dikuasai mereka pada sekitar tahun 1700 SM.

Disebutkan pula bahwa pada masa kekuasaan Darius (salah seorang maha raja Iran tempo dulu), kata Iran juga pernah digunakan bagi negeri kekuasaannya. Pusat kota Istafahan dengan taman keajaan yang di bangun pada akhir abad ke-16.Di latar belakang tampak Masjid Lutfullah (kiri), Masjid Syah Diperkirakan bahwa sebelum tahun 5000 SM. sudah terdapat bangsa yang menetap di Iran, namun tidak diketahui secara pasti dari mana mereka itu berasal. Akan tetapi sekitar tahun 2000 SM. bangsa Arya yang juga merupakan ras Indo-Eropa itu telah mulai menetap di Iran, yakni di wilayah selatan Iran. Mereka berasal dari suku Pars. Kemudian pada tahun 1000 SM. datang pula suku Media yang juga berasal dari bangsa Arya dan menetap di wilayah utara Iran. Pada tahun 700 SM.

suku Media berhasil menguasai wilayah-wilayah yang luas, termasuk wilayah yang dikuasai suku Pars. Kemudian mereka mendirikan sebuah imperium (pemerintahan) yang luas dengan Ecbatana sebagai ibu kotanya. Namun kemudian pada tahun 553 SM. imperium tersebut dapat dijatuhkan oleh Cyrus Agung (pendiri Dinasti Akhamenida), yang kemudian berhasil mendirikan Imperium Persia yang besar. Imperium ini mencapai puncaknya pada masa Darius I (521-485 SM.). Wilayah kekuasaannya merentang dari S. Indus hingga ke bagian selatan Rusia dan terus sampai ke Yunani, Turki, Cyprus, Mesir dan Libya.

Dinasti Akhamenida itu jatuh pada tahun 331 SM, karena diserbu oleh Alexander Agung atau Iskandar Agung (356-323 SM.). Setelah itu Imperium Persia berturut-turut dikuasai oleh Dinasti Seleukida, Parthia dan Sasanid (226-641). Pada tahun 637 melalui Perang Qadisiyyah, Imperium Persia jatuh ke tangan kaum muslimin yang waktu itu dipimpin oleh Khalifah Umar bin Khattab (634-644). Kemudian pada tahun 641 setelah melalui peperangan Nahavand, seluruh Imperium Persia yang waktu itu dipimpin oleh Raja Yazdajird jatuh ke tangan kaum muslimin.

Sejak itu Persia yang semula menganut ajaran agama Zoroaster beralih ke agama Islam. Akhirnya kebudayaan Islam pun berkembang di sana. Sampai tahun 820 seluruh wilayah Persia praktis berada di bawah kekuasaan penuh khalifah di Baghdad. Tetapi sejak tahun 820, bermunculanlah dinasti-dinasti kecil maupun besar di berbagai wilayah Persia yang silih berganti menguasai wilayah-wilayah Persia. Dinasti-dinasti itu antara lain adalah Dinasti Samanid (892-999), Gaznawi (999-1037); dan Seljuk (1037-1157). Hal ini bermula dari rasa terima kasih Khalifah al-Ma'mun (8l3-833) kepada panglima perangnya, Tahir bin Husain, yang telah berjasa memulihkan kekuasaannya, yakni memberikan wewenang kepada Ibnu Husain untuk mendirikan Dinasti Tahiri (820-872) di Khurasan (Iran).

Pada tahun 1501 setelah sekitar tiga abad dikuasai oleh bangsa Mongol, muncul sebuah dinasti baru yaitu Dinasti atau pemerintahan Safawi (Safawi). Nama Safawi berasal dari nama pendiri tarekat Safawiyah, yaitu Syekh Safiuddin Ardabeli (1252-1334) dari Ardabil (Azerbaijan) yang berusaha menyatukan kembali wilayah-wilayah Persia yang terpecah-pecah. Berbeda dari dinasti-dinasti yang pernah berkuasa sebelumnya, dinasti ini memaklumatkan bahwa pemerintahan Safawi menganut ajaran Syiah Isna 'Asy'ariyah atau Syiah Dua Belas Imam sebagai agama resmi negara.

Bahkan Republik Islam Iran yang sedang berkuasa dewasa ini menganut ajaran Syiah Dua Belas Imam sebagai agama resmi negara. Sejak saat itu hingga sekarang, seluruh dinasti yang pernah berkuasa di Iran adalah Dinasti Safawi (1501-1732), Zand (1759-1794), Qajar (1794-1925) dan Pahlevi (1925-1979). Sejak tanggal 11 Februari 1979, melalui revolusi Islam yang dipimpin oleh ulama terkemuka Iran, almarhum Ayatullah Khomeini (1320 H./1900 M. - 1409 H./1989 M.), sistem pemerintahan yang telah ribuan tahun berkuasa di Iran dihapus.

sumber: pesantrenonline.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar